Kamis, 30 November 2017

Taman Nasional Way Kambas, Melihat Konservasi Gajah Melalui Festival Way Kambas


 Dear all. Kali ini saya akan berbagi cerita mengenai tempat wisata yang cukup familiar ditelinga kita. ketika kita ditanya dari daerah mana dan menjawab Lampung, pasti yang tersimpan dalam ingatan mereka  adalah way kambas. dari lampung ya? yang konservasi gajah ya....nah rupanya Taman Nasional Way Kambas [TNWK] sudah sebegitu fenomal di Indonesia. namun selama saya sepuluh tahun tinggal di Lampung Malah baru kali ini kesana. dan rugi banget bagi yang tinggal di Lampung tidak menikmati keindahan hewan yang dianggap hewan purba ini.



Sedang kasih makan anak gajah di TNWK,
manisnya anak gajah itu.
Waktu itu saya dan istri sengaja menyempatkan datang ke TNWK karena memang pas berbarengan dengan event Festival Way Kambas, Festival ini menjadi agenda tahunan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Lampung Timur. harapannya TNWK menjadi destinasi wisata dunia. bukan hanya dikunjungi oleh wisatawan domestik tetapi juga wisatawan mancanegara. 

Sekarang sudah ada loh transportasi umum dari Kota Bandar Lampung menuju Taman Nasional Way Kambas, yaitu Damri. waktu tempuh perjalanan kurang lebih sekitar 3 jam. melewati baypass Soekarno Hatta-Tegineneng-Metro-Lampung Timur-Taman Nasional Way Kambas. harga tiket cukup terjangkau. anda cukup merogoh kocek 25K, sudah termasuk tiket masuk ke TNWK. jadwal perjalanan dalam satu hari ada 2 trip. pagi jam 6 dan siang jam 10. waktu itu saya berangkat pagi dan Pulang sore.

Pose di Bis Damri. Bisnya Baru. masih nyaman
dan empuk kursinya.
Sesampainya disana kami udah disambut dengan kemeriahan acara pembukaan Festival Way Kambas. disitu ada acara pesta buah, pameran hasil karya untuk SKPD setempat. saya menuju ke tempat pesta buah, yach sayangnya buah-buah yang ukuran besar sudah pada direbutin orang, yang masih ada pisang. nah kebetulan sekali, saya kan mau kasih makan pisang untuk para sahabat gajah di sana. sayangnya pas pengen naik gajah udah ga bisa, karena terlalu rame dan pengunjung yang bisa naik gajah dibatasi.
Pameran lada perdu. katanya varietas ini tidak perlu dirambatkan
seperti lada konvensional
Sejarah pelestarian alam Way Kambas berawal dari Resident Lampung yaitu Mr. Rookmaker dan disusul dengan keputusan Gubernur belanda saat itu [Tahun 1937]. pada tahun 1978 Mentri Pertanian mengubahnya menjadi Kawasan Pelestarian Alam(KPA) yang dikelola oleh Sub Balai Kawasan Pelestarian Alam. Kemudian pada Tahun 1985 KPA diubah kembali mejadi Kawasan Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA). sedangkan pada tahun 1989 dideklarasikan sebagai Kawasan Taman Nasional Way Kambas dengan luas 130.000 ha. kemudian diubah lagi menjadi Taman Nasional Way Kambas yang pengelolaannya dibebankan kepada Sub Balai Konservasi Sumber Daya Alam Way Kambas.

Mari Kita Jaga Fauna Taman Nasional Way Kambas

Tujuan dibangunnya kawasan TNWK ini adalah untuk melindungi kawasan yang kaya akan berbagai satwa liar seperti Tapi (Tapirus Indicus), Gajah Sumatra (Elephas Maximus Sumatranus), enam jenis primata, rusa sambar (cervus unicolor), kijang, harimau sumatra(Panthera Tigaris) dan beruang madu.

Demikian sedikit sharing dan pengalaman berkunjung ke Taman Nasional Way Kambas. mari kita jaga dan lestarikan fauna yang ada di Taman Nasional Way Kambas. 

Sumber:
- Website TNWK : waykambas.org

Bagikan

Jangan lewatkan

Taman Nasional Way Kambas, Melihat Konservasi Gajah Melalui Festival Way Kambas
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.

Menikmati Pasar Organik di Milas Jogjakarta

Menikmati Pasar Organik di Milas Jogjakarta Kali ini saya akan cerita mengenai Pasar Organik di Milas Jogjakarta. Seperti biasa, ketika...