![]() |
Melihat Pulau Pasaran, Pulau Kecil Penghasil Ikan Teri Terbesar Di Lampung |
Pariwisata Di Lampung memang
terkenal dengan pantainya yang indah dan eksotik. Pantai dengan pasir putih dan
ombaknya yang tidak ganas untuk diajak bermain-main. Kali ini saya akan
mengajak anda untuk menikmati suasana yang berbeda yaitu tentang Pulau Pasaran.
Pulau penghasil teri nasi di Lampung. Konon katanya teri nasi medan itu berasal
dari Pulau Pasaran looh? Kali ini saya akan menceritakan perjalanan menuju Ke pulau
yang terletak di selatan kota Bandar Lampung.
RUTE MENUJU PULAU PASARAN
Dari Bandar Lampung, perjalanan
menuju pulau pasaran tidaklah jauh sebenarnya. Saya naik gocar berdua dengan
istri menuju pulau yang luasnya hanya sekitar 12an hektar. Lama perjalanan
kurang lebih 30 menit. Tidak jauh bukan? Berikut rutenya dari Perumnas WayHalim
Bandar Lampung:
![]() |
Dari Way Halim menuju Pulau Pasaran dengan Gocar. Rp 36ribu |
Perumnas Way Halim – Jl. Kimaja –
Jl. Teuku Umar – Jl. Raden Intan – Tugu Patung Gajah (Bunderan gajah) – Jl.
Diponegoro – Jl. Sultan Hasanudin - Pasar Mambo – Jl. Malahayati – Jl. RE Marta dinata – Jl Teluk Bone
– Jl Teluk Ratai. Kami berhenti di jalan teluk ratai. Di gapura selamat datang
pulau pasaran. Letaknya ada disebelah kiri jalan (sebrangnya ada counter Oppo
ya..) kemarin saya kebablasan. Jadi terpaksa menikmati pemandangan dengan
berjalan kaki..he.he..
![]() |
Rute Ke Pulau Pasaran dengan Menggunakan maps |
Dari Gapura selamat datang jalan
kaki sampai ketemu jembatan menuju pulau pasaran. Sebelum jembatan ada
pemandangan tanaman bakau di sebelah kanan dan kiri. Sekarang jembatan ini
sudah bisa dilalui dengan menggunakan sepeda motor. Kalo dulu kalo mau nyebrang
harus melalui kapal. Karena panas banget kami berdua memutuskan naik becak
motor yang kebetulan sedang melintas di hadapan kami.
![]() |
Gapura menuju Pulau Pasaran |
![]() |
Jembatan Menuju Pulau Pasaran |
ADA APA SAJA DI PULAU PASARAN?
Secara administrasi Pulau Pasaran
terletak di kecamatan Teluk Betung Barat, Bandar Lampung. Pulau yang awalnya
cuman ¾ hektar ini cukup unik untuk dikunjungi. Banyak para fotografer yang
berburu gambar di sela-sela aktivitas para nelayan yang sedang menjemur ikan
teri. Hampir setiap rumah memiliki lahan untuk menjemur ikan tangkapan. Kalo anda
beruntung, bisa menyaksikan langsung proses pembuatan ikan teri. Oh ya secara
sederhana ikan teri yang kita makan itu hanya melalui 3 tahapan. Yang pertama
adalah ikan yang sudah ditangkap di rebus dengan dibubuhi garam. Tap kedua teri
tadi di jemur dibawah terik matahari langsung. Lama penjemuran kurang lebih 4
jam. Bisa kurang jika panas banget. Tahap yang terakhir packing. Produk teri
pasaran ini dijual di jakarta. Dengan harga rata-rata 100.000 untuk satu kilo. Jika
produksi sedang melimpah satu kilo hanya 80.000 saja.
![]() |
Berfoto dengan nelayan yang sedang Menjemur teri di Pulau Pasaran |
Setelah saya puas melihat dan
diskusi dengan nelayan saya memtutuskan untuk solat duhur dimasjid. Teman-teman
tidak usah kawatir. Sekarang sudah ada masjid loh di sini. Letaknya di paling
tengah-tengah. Tanya saja dengan penduduk disana.
![]() |
Hanya ada satu masjid di Pulau Pasaran ini. |
Di tempat ini pula sering
dikunjungi mahasiswa dari luar lampung, seperti IPB yang magang dan mempelajari
pembuatan teri pulau pasaran.
TIPS BERKUNJUNG KE PULAU PASARAN
Berikut saya bagikan tips
berkunjung ke pulau pasaran, berdasarkan pengalaman kami kemarin.
- Gunakan topi yan lebar ya untuk melindungi kepala dan wajah dari teriknya matahari. Panas bener soalnya
- Bawa Payung. Payung cukup membantu meredakan sedikit panas dari matahari.
- Gunakan lotion agar kulit kita tidak terbakar
- Datang pada saat yang tepat. Pagi sampai siang. Hindari datang kesini pada bulan purnama ya? Kenapa? Kalo bulan purnama nelayan absen melaut. Jadinya kamu ga menemukan aktifitas nelayan yang sedang menjemur teri.
![]() |
Proses merebus udang ebi |
PULAU PASARAN YANG
PERLU PENGEMBANGAN DAN PERHATIAN
Pulau pasaran ini terdapat dua RT
saja dan dihuni kurang lebih 200an Kepala keluarga. Emang sih hampir semua
penduduk disini berprofesi sebagai nelayan. Setelah saya berkeliling dipulau
pasaran sepertinya ada beberapa hal yang harus diperhatikan dan menjadi
perhatian kita bersama.
- Pengelolaan sampah tidak dilakukan secara maksimal. Saya menemukan banyak sampah disana ya. So bagi anda yang akan berkunjung ke Pulau Pasaran please jangan meninggalkan sampah ya.cukup meninggalkan jejak kaki saja.
- Air penduduk menggunakan PDAM dari pemerintah daerah. Air ga selalu lancar nyalanya. Kayaknya perlu dilakukan riset agar penduduk menggunakan air laut yang sudah ditawarkan untuk keperluan sehari hari. ( desalinasi air laut)
- Perlu pengembangan produk pasca panen ikan . inovasi produk pasca panen. selama ini yang saya perhatikan disana para nelayan hanya berhenti sampai bahan baku saja. Mereka hanya menjual ikan teri yang sudah diasinkan. Meski sudah ada yang memproduksi terasi. Tetapi tidak setiap hari produksi.
- Penataan tata kota yang perlu dirubah. Jadi saya tidak bisa mengelilingi pulau pasaran dari tepi pulau. Karena rumah penduduk membelakangi bibir pantainya...seandaikan seperti di jepang yang rumahnya menghadap kesungai..dan ada jalannya maka niscaya penduduk setempat tidak buang sampah sembarangan.
- Ketergantungan produk garam. Garam digunakan untuk produksi ikan asin di Pulau Pasaran. Dan di sini belum mandiri garam. Belum bisa buat garam sendiri. Padahal di dekat pantai.
- Bahan bakar. Ketergantuangn bahan bakar terutama solar juga dirasakan oleh nelayan disini. Apabila harga solar naik maka harga ikan teri juga kan naik dan ini membuat kalah persaing dengan produk serupa dari pulau sulawesi atau medan.
Bagikan
MELIHAT PULAU PASARAN, PENGHASIL TERI TERBESAR DI LAMPUNG
4/
5
Oleh
slumuth.com
3 komentar
Tulis komentarNice info mas, ini salah satu potensi lokal yang perlu diangkat agar manfaatnya dirasakan langsung oleh Penduduk pulau Pasaran. Jadi bukan hanya gaungnya..
Replylokasinya keren
Replyiya keren pak. cocok banget untuk wisata photografi. dan tempat yang asyik untuk belajar cara membuat teri asin.
Reply