![]() |
Caraku Aman Bertransaksi Dengan Kartu Debet |
Pagi itu istri saya sedang memasak dan saya keluar dari kamar mandi untuk ganti
baju. Ada berita duka yang membuat kami berdua kaget. Sebuah kapal feri tenggelam ketika berlayar dari Makasar menuju Pulau Selayar. Yang membuat kami ternganga dan tidak habis pikir adalah ada
uang bendahara suatu instansi daerah yang ikut hilang bersama tenggelamnya kapal tersebut. Senilai ratusan juta. Uang sebanyak
itu dibawa cash? Apakah di Selayar tidak ada
bank? Apakah belum memahami pentingnya menjaga transaksi tetap aman melalui cara non tunai.
"Apakah tidak ada cara lain sehingga nekat membawa uang sebanyak itu?
Bukankah sistem penggajian di negara ini sudah melalui payroll bank
seperti punya kantor Ayah ya?" Tanya istri saya saat itu. Memang untuk menjaga keamanan
bendahara dan lancarnya penggajian, di tempat saya bekerja, sejumlah 40 pegawai negeri dibayarkan melalui Bank BRI. Lebih mudah, lebih cepat dan juga aman. Di tempat saya memang sudah mengggunakan penggajian non tunai sesuai dengan sosialisasi
gerakan non tunai dari Bank Indonesia.
Kebetulan
juga awal November ini terjadi kebijakan besar-besaran di lingkungan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia ( LIPI ) yang
mulai awal tahun 2019 semua yang berhubungan dengan gaji akan dilakukan di pusat.Imbas dari kebijakan ini adalah satuan kerja yang tidak menggunakan Bank BRI
harus berganti ke Bank BRI. Gayung bersambut karena payroll gaji di tempat
saya bekerja sudah menggunakan Bank BRI maka tidak perlu lagi ganti nomor
rekening. Hanya saja, kemarin pihak Bank BRI berbaik hati membantu kami melayani
penggantian ATM berchip yang berlogo Gerbang Pembayaran Nusantara (GPN)
Penggunaan Gerbang Pembayaran Nasional
Ada berita yang beredar bahwa jika ATM kita tidak
segera diganti dengan yang berlogo GPN maka rekening akan diblokir. Teman saya yang bekerja
di BRI mengklarifikasi sebetulnya tidak diblokir. Hanya secara bertahap memang kartu berlogo GPN ini harus diselesaikan. Tujuannya untuk perlindungan konsumen#amanbertransaksi.
Sebenarnya
apa yang dimaksud dengan GPN? GPN adalah sistem
yang mengintegrasikan transaksi antar Bank. GPN ini memudahkan kita sebagai
masyarakat jika ingin melakukan transaksi pembayaran non tunai menggunakan
kartu debet di toko atau merchant. GPN ini berlogo Garuda yang dapat digunakan
di seluruh mesin Electronic Data Capture
(EDC). Bank Indonesia mentargetkan pada akhir tahun ini ATM dengan logo GPN
sekitar 13,3 juta.
Manfaat
penggunaan kartu debet berlogo garuda yang telah dirilis sejak Bulan Mei 2018, adalah menghemat biaya atau fee hingga 17 millar per hari. Sebelum ada
program GPN, biaya transaksi sekitar 25 Milyar per hari. Karena proses
routing atau pemrosesan transaki dilakukan sepenuhnya di dalam negeri. Lebih
hemat bukan? Secara langsung konsumen jadi hemat dan tidak terkena biaya
tambahan saat gesek menggunakan mesin EDC.
Saya masih ingat ketika tahun lalu belanja baju untuk lebaran dan mengunakan kartu
debet. Ketika akan gesek menggunakan mesin EDC yang berbeda dengan bank kita
maka akan dikenakan biaya tambahan. Jadi kesal kan? Apa iya kita harus punya
banyak ATM? Kan sayang, diisi aja belum tentu. Jadi manfaat lain
dari ATM berlogo GPN ini adalah sudah terkoneksi. Artinya jika kita punya kartu
debet BRI dan di toko tersebut hanya tersedia mesin EDC Bank BCA, maka kita bisa menggeseknya
tanpa tambahan biaya dikarenakan penetapan Merchat Discount Rate (MDR).
Manfaat lain
dari kartu debet berlogo GPN ini adalah masyarakat dapat bertransaksi dengan
aman dan nyaman karena kartu ATM ini dilengkapi dengan fitur keamanam yang
terstandardisasi serta seluruh proses dilakukan di dalam negeri melalui jaringan
domestik. Artinya data kita seharusnya aman. Kartu ini ditandai dengan adanya chip dibagian tengah kartu.
Bulan September 2018 lalu saat saya menjual tanah dan melakukan akta
jual beli di notaris. Saat itu pembeli membayar 105 juta
secara tunai. Sungguh tidak aman dan merepotkan. Ternyata di era
digital ini masih ada orang yang melakukan pembayaran uang sebesar itu dengan
tunai. Sedangkan begitu mudahnya seandainya pembeli memakai kartu debet GPN. Jadi tidak perlu membawa uang tunai yang jumlahnya besar karena seluruh kanal pembayaran sudah saling terkoneksi (interkoneksi)
dan saling dapat diwujudkan (interoperabilitas)
Tips Aman Menjaga Kartu Debet
Lakukan ganti PIN ATM secara berkala. Hindari PIN yang mudah ditebak seperti tanggal
lahir. Gunakan PIN yang unik, sehingga tidak mudah ditebak orang lain.
Jangan
beritahu PIN anda kepada siapapun. PIN kan sifatnya rahasia, selain itu selalu
cek saldo rekening kita. Untuk memastikan pemakaian yang tidak dilakukan dan simpan kartu
debet dengan aman.
Ketika
berbelanja di merchant hindari double swipe atau istilahnya penggesekan ganda di
mesin EDC. Hal ini merupakan wujud perlindungan konsumen#amanbertransaksi secara non tunai. Yang tertuang dalam Peraturan Kepala Bank Indonesia No. 18/40/PBI/2016. Tujuannya adalah untuk melindungi konsumen dari adanya pencurian data dari pihak lain. Jika ada beberapa petugas kasir tidak tahu, kita wajib memberi tahu kepadanya jika akan
swipe dua kali.
Tips Aman Menggunakan Mesin EDC
Tutupi mesin EDC saat akan mengetikkan PIN
Cek dahulu nilai nominal yang ada di mesin EDC agar sesuai dengan jumlah yang harus dibayarkan agar sesuai.
Ikuti petugas kasir sampai di mesin EDC berada. Jangan biarkan kartu dibawa tanpa pengawasan dari kita.
Saat transaksi belum berhasil atau gagal tidak perlu panik.Hubungi bank yang menerbitkan.
Mintalah segera kartu kita saat transaksi telah berhasil.
Marilah menjadi konsumen yang memiliki kewaspadaan dan kehati-hatian terhadap setiap transaksi non tunai yang dilakukan. Agar semua berjalan lancar dan tidak ada yang dirugikan.
Sumber
https://site.medcom.id/bigtc/competition
Bagikan
Caraku Aman Bertransaki dengan Kartu Debet
4/
5
Oleh
slumuth.com
9 komentar
Tulis komentarEra digital semua tampak begitu menyenangkan, simpel dan tinggal gesek atau klik beres. Tapi memang tetap ada celah untuk tindak kejahatan. Jadi saya pun kadang saat belanja masih tunai. Harus tetap waspada ya, nice info. Terima kasih.
ReplyInfo yang bagus nih, untuk menyambut era digital kita harus mulai membiasakan diri untuk tidak bertransaksi menggunakan uang tunai. Semoga masyarakat mulai merubah pola pikir dan pola kebiasaan yang masih membawa banyak uang tunai di dompet nya.
ReplyApalagi bank juga sudah mulai berbenah dalam menjamin keamanan nasabahnya.
Aku sempat bingung waktu pas mau narik uang ga bisa. Karena kartu atm belum ada logo GPN. Akhirnya nunggu besok urus ganti atm berlogo GPN tarik uang. Senengnya sekarang masalah keamanan semakin baik. Tapu tetep harus hati2 juga, karena tindak kejahatan selalu ada aja idenya.
ReplyWah sangat membantu sekali infonya membuat saya akan lebih hati hati dalam menggunakan kartu kredit. Ulasan tentang save money yang sangat bagus.. tanks bro
ReplyBenar banget, waktu lihat berita kejadian itupun aku mikir begitu Bang. Bahaya banget bawa uang cash dalam jumlah besar.
ReplyTapi aku juga belum pernah menggunakan kartu kredit. Dan bingung caranya haha. Terimakasih infonya Bang.
kalau saya biasanya saya pecah ke beberapa rekening, yang untuk harian (sering digunakan) dan yang atm khusus saving beda
ReplyATM memang praktis kalo saya biasa nya hanya pakai untuk belanja di Supermarket saja, beda dengan Papinya VTJ yang selalu bawa untuk ATM kebutuhan harian, jadi saya dan papinya VTJ selalu berusaha untuk meminimalisir pengambilan uang di mesin atm
ReplyTerimakasih sudah berbagi infonya,.
Replysangat membantu sekali untuk saya yang awam tentang ini, terimakasih atas infonya
Reply